Riung Mumpulung sebagai Sarana Silahturahim Antar Generasi

By Admin

nusakini.com--Seusai pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti ke-71, Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat menggelar kegiatan Riung Mumpulung, di Kompleks Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, Jl. Jend. Sudirman No. 644 Bandung, Selasa (3/1).

Kegiatan yang diambil dari kearifan lokal ini mempertemukan antara ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, dengan para purnabhakti yang pernah mengabdi di Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, termasuk para Mantan Kepala Kanwil, di antaranya, KH. Mubarok, H. Muhaimin Luthfie, dan H. Yusuf Sodik. 

Pada kesempatan tersebut, Kakanwil, H. A. Buchori, menyampaikan permohonan maafnya atas penyelenggaraan Riung Mumpulung yang berlangsung isederhana, namun ia berharap tidak mengurangi esensi dari makna silahturahim ini. Acara seperti ini menurutnya perlu untuk dilanjutkan di kemudian hari. 

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa regulasi saat ini sangat ketat dalam hal penggunaan anggaran sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan inovasi. Menurutnya bisa jadi inovasi yang dianggap baik malah menjadi tidak baik. Dalam rangka pemberantasan Pungutan Liar, tambah Kakanwil, bentuk iuran apapun sangat dilarang karena bisa dikategorisasikan sebagai pungli. Bahkan pemberian infak pun termasuk dalam kategorisasi pungli.

Pada kesempatan tersebut, Kakanwil pun mengungkapkan beberapa prestasi berhasil diraih sebagai hasil dari kinerja ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, seperti peringkat pertama dalam pengelolaan EMIS (Education Management Information System), pada Pendidikan Islam dan Juara pertama pengelolaan EMPA (Elektronik Monitoring Penyerapan Anggaran). 

Namun pada tahun ini dalam hal penyerapan anggaran mengalami penurunan peringkat menjadi peringkat ke-12. Menurut Kakanwil hal ini terjadi karena adanya anggaran yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, adapun bila dilaksanakan akan nmenimbulkan permasalahan. 

Mantan Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, yang juga mantan Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal Kemenag RI, K.H. Mubarok, hadir memberikan sambutan sebagai perwakilan dari para purnabhakti. Secara gamlang ia mengungkapkan sejarah pendirian Kementerian Agama RI yang diresmikan pada tanggal 3 Januari 1946 dengan Menteri Agama pertamanya HM Rasjidi. Ia mengingatkan kepada ASN Kemenag yang masih aktif agar bekerja sesuai dengan aturan yang ada dan mampu menjalin silahturahim dan kerjasama dengan pihak lain dalam menjalankan tugasnya.(p/ab)